Patologi Sosio-teologis: Kekerasan atas Nama Agama
DOI:
https://doi.org/10.15642/jsi.2022.5.2.156-169Keywords:
kekerasan teologis, terorisme, fundamentalismeAbstract
Disamping menampilkan wajah yang humanis dan penuh kedamaian, sejarah agama diwarnai juga dengan kekerasan dan konflik atas nama agama yang sangat paradoksal dengan wajahnya yang humanis. Tindak kekerasan ini semula ditujukan untuk menyerang siapa saja yang memiliki pandangan baru dan dianggap menyimpang. Belakangan di zaman modern, kekerasan itu juga menyerang simbol-simbol modernitas dan agama lain. Kekerasan atas nama agama ini, dalam sejarahnya dapat ditemukan di hampir semua agama di dunia, baik terhadap orang yang berbeda agama maupun yang seagama tapi berbeda aliran keagamaan. Tiap agama memiliki “delegasi-delegasi teror”. Tulisan ini mengungkap bahwa akar kekerasan atas nama agama bisa terjadi karena faktor pemahaman teologis dan sosial yang terintegrasi melalui tiga variabel: 1) norma dan ajaran agama, 2) sikap dan pemahaman agama dan 3) kondisi sosial, politik dan ekonomi.Downloads
References
Prasetyo, Adi, “Agama dan Kekerasan”, Republika, 22 Februari 2011
Haryatmoko, 2000, Agama: Etika Atasi Kekerasan, dalam Harian Kompas, edisi 17 April 2000.
Kimball, Charles, 2003, Kala Agama Menjadi Bencana (terj. Nurhadi), Bandung: PT Mizan Pustaka
Lorenz, Konrad, 1966, On Agression (tej. Marjorie Kerr Wilson), New York: Harcourt Brace Jovanovich
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Mustain Masyhud
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Sociology of Islam by http://jurnalfisip.uinsby.ac.id/index.php/JSI is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.