KONFLIK PETANI VS PENGEPUL TEMBAKAU DESA PRANCAK KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

Authors

  • Moh Ruslan Aditiya Sanjani UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

DOI:

https://doi.org/10.15642/publique.2021.2.2.206-221

Keywords:

Konflik, Petani, Pengepul

Abstract

Produksi Tembakau petani Desa Prancak diakui sebagai Tembakau dengan kualitas terbaik di wilayah Sumenep Madura. Hal itu dipicu karena menggunakan bibit lokal serta didukung oleh faktor geografi Desa Prancak. Dengan kualitas jempolan, maka harga Tembakau Prancak lebih mahal daripada Tembakau hasil produksi petani daerah lain. Sayangnya, petani Tembakau di Desa Prancak tidak jarang mengalami kerugian akibat beberapa pengepul yang melakukan kecurangan dengan berbagai macam modus, sehingga mereka membeli tembakau petani dengan harga di bawah rata-rata yang menyababkan petani merugi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode ini dipilih peneliti untuk memperoleh hasil penelitian yang menyeluruh dan mendalam mengenai konflik yang terjadi antara petani dan pengepul Tembakau. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Bagaimana bentuk konflik yang terjadi antara petani dengan pengepul tembakau. Teori yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data adalah teori konflik Karl Marx. Hasilnya adalah, peneliti menemukan beberapa bentuk konflik yang terjadi : 1. Tidak adanya negosiasi 2. Penekanan harga tembakau 3. Target pembelian 4. Pengurangan harga 5. Tidak adanya ukuran tetap untuk menentukan kualitas tembakau 6. Kecurangan pengepul.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2021-12-25

Issue

Section

Articles