Perilaku Memilih Kelompok Disabilitas dalam Pemilihan Presiden 2019 di Kota Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.15642/politique.2021.1.2.45-61Keywords:
Perilaku Memilih, Kelompok Disabilitas, Pemilihan PresidenAbstract
Banyak ditemukan adanya kesenjangan antara pemilih kelompok disabilitas dengan pemilih normal pada setiap pemilihan umum di Indonesia. Pemilih disabilitas menjadi nomor sekian dan terabaikan dari potret politik elektoral. Terbukti, tidak ditemukan hasil penelitian yang memiliki atensi untuk melihat perilaku kelompok pemilih disabilitas sejauh ini. Dari sini, diangkat sebuah topik Perilaku Memilih Kelompok Disabilitas dalam Pemilihan Presiden 2019 di Kota Surabaya. Rumusan tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku “memilih” kelompok disabilitas dalam pemilihan Presiden 2019. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, statistik deskriptif serta kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian, ditemukan bahwa 50%, pemilih disabilitas kritis, 22,7 %, pemilih tradisional, 21,4 %, pemilih skeptis dan 4,8 % dan jawaban tidak tahu atau tidak jawab 1,2%. Data lain, meunjukkan, menurut karakterisitik responden maupun hubungan dengan pertanyaan lainya, yaitu faktor yang paling mempengaruhi pilihan kelompok disabilitas ialah pengalaman / kinerja presiden dan wakil presiden 33%, latar belakang calon 18%, visi dan misi dan program kerja 17%, selanjutnya yakni keluarga 12%, tokoh agama setempat 9%, dan 5% menjawab partai politik pengusung dan uang / hadiah.Downloads
Download data is not yet available.