KEKUASAAN DAN PERAN GANDA PEREMPUAN (Analisis Sosiologi Terhadap Perempuan Pembatik Di Madiun)
DOI:
https://doi.org/10.15642/jsi.2011.1.1.%25pAbstract
Hingga kini, kaum perempuan di negeri ini rentan mengalami diskriminasi dan eksploitasi. Konstruksi budaya menempatkan posisi perempuan sebagai pihak yang harus lemah-lembut, sopan-santun, dan patuh pada suami. Mereka tidak diperkenankan melangkahi laki-laki, karena akan dianggap sebagai perempuan yang tidak tahu diri. Dalam kultur masyarakat Jawa, perempuan diidentikan sebagai konco wingking dan tidak diperkenankan bekerja di sektor publik. Hal ini juga dialami oleh perempuan pembatik. Salah satu kasus yang dianalisis di tulisan ini adalah perempuan pembatik di home industry batik Retno Dumilah, Madiun. Mereka mengalami kontrol dari masyarakat untuk menjalankan peran ganda (double bourden): domestik dan publik. Akan tetapi, ditengah keterbatasan itu para perempuan pembatik tersebut terkadang mampu mencari celah agar diri mereka juga mendapatkan kekuasaan dari kelengahan laki-laki. Kata Kunci: Patriarki, Peran Ganda, Kuasa, Perempuan PembatikDownloads
Download data is not yet available.
How to Cite
Silviana, Ika. 2011. “KEKUASAAN DAN PERAN GANDA PEREMPUAN (Analisis Sosiologi Terhadap Perempuan Pembatik Di Madiun)”. The Sociology of Islam 1 (1). https://doi.org/10.15642/jsi.2011.1.1.%p.
Issue
Section
Articles
License
The Sociology of Islam by http://jurnalfisip.uinsby.ac.id/index.php/JSI is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.